Wednesday, February 21, 2018

cara mencari pasangan hidup yang tepat dan benar

mencari pasangan hidup yang tepat, serius dan benar
Memilih pasangan itu hal yang sulit untuk di terapkan jika kamu ingin mempunyai pasangan yang bisa segalanya artinya bisa membuatmu bahagia di dunia maupun di akhirat nanti.jika kamu masih bingung untuk memilih pasanganmu mendingan baca tips dari saya ini mungkin bisa membantumu untuk mencari pasangan yang lebih baik.

Choose Your Partner with Your Heart


1. Pilihlah Jodoh yang Baik Agamanya, Yakni Taat kepada Allah dan Rasul-Nya


Agama seharusnya dijadikan kriteria utama ketika seseorang menentukan pasangan hidup. Jika tidak bisa mendapatkan tiga kriteria lainnya yang sudah ditetapkan Nabi SAW diatas, minimal harus mendapat satu kriteria ini. Orang yang baik agamanya pastinya memiliki tingkat ketaqwaan yang tinggi. Sehingga akan membawa keluarga yang taat pada aturan Allah dan Rasul-Nya.
“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertaqwa.” (QS. Al Hujurat: 13)
Dengan penuh ketaqwaan maka si calon jodoh ini akan menjaga diri dari adzab Allah  dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Untuk itu, carilah jodoh yang taat kepada aturan agama. 

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam juga bersabda:
“Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi. Al Albani berkata dalam Adh Dho’ifah bahwa hadits ini hasan lighoirihi)

“Orang yang dikehendaki oleh Allah untuk mendapat kebaikan akan dipahamkan terhadap ilmu agama.” (HR. Bukhari-Muslim)

2. Enak Dipandang Karena Kecantikan atau Ketampanannya


Tidak bisa dipungkiri jika faktor fisik juga menjadi salah satu kriteria ketika memilih pasangan. Hal ini juga diperbolehkan oleh Rasulullah SAW karena menjadi salah satu faktor penunjang kehidupan keluarga. Hal tersebut sejalan dengan tujuan dari pernikahan, yaitu untuk menciptakan ketentraman dalam hati.

Allah Ta’ala berfirman,
“Dan di antara tanda kekuasaan Allah ialah Ia menciptakan bagimu istri-istri dari jenismu sendiri agar kamu merasa tenteram denganya.” (QS. Ar Ruum: 21)
Rasulullah SAW dalam sebuah hadistnya juga menyebutkan tentang kriteria ini. 
“Jika memandangnya, membuat suami senang.” (HR. Abu Dawud. Al Hakim berkata bahwa sanad hadits ini shahih)

Itulah mengapa dalam taaruf pun Islam menetapkan agar keduanya saling melihat ketika hendak dilamar.  Sehingga baik laki-laki maupun perempuan dapat mempertimbangkan wanita yang yang hendak dilamarnya dari segi fisik.

“Sudahkah engkau melihatnya?” Sahabat tersebut berkata, “Belum.” Beliau lalu bersabda, “Pergilah kepadanya dan lihatlah ia, sebab pada mata orang-orang Anshar terdapat sesuatu.” (HR. Muslim)

3. Nasabnya atau Silsilah Keturunannya


Seorang dan wanita juga dianjurkan untuk meminang atau menerima pinangan dengan terlebih dahulu mengetahui tentang nasabnya (silsilah keturunannya). Pasalnya keluarga berperan besar dalam mempengaruhi ilmu, akhlak dan keimanan seseorang. Jika keluarganya baik, maka bisa dipastikan anak-anaknya juga seseorang yang baik. 

Alasan kedua, di masyarakat kita yang masih awam terdapat permasalahan pelik berkaitan dengan status anak zina. Mereka menganggap bahwa jika dua orang berzina, cukup dengan menikahkan keduanya maka selesailah permasalahan. Padahal tidak demikian. Karena dalam ketentuan Islam, anak yang dilahirkan dari hasil zina tidak di-nasab-kan kepada si lelaki pezina, namun di-nasab-kan kepada ibunya. Berdasarkan hadits,

“Anak yang lahir adalah milik pemilik kasur (suami) dan pezinanya dihukum.” (HR. Bukhari)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam  dalam hadist lainnya hanya menetapkan anak tersebut di-nasab-kan kepada orang yang berstatus suami dari si wanita. Me-nasab-kan anak zina tersebut kepada lelaki pezina menyelisihi tuntutan hadits ini.

Pasalnya Konsekuensinya, anak yang lahir dari hasil zina, apabila ia perempuan maka suami dari ibunya tidak boleh menjadi wali dalam pernikahannya. Jika ia menjadi wali maka pernikahannya tidak sah, jika pernikahan tidak sah lalu berhubungan intim, maka sama dengan perzinaan.  Inilah yang membuat seorang lelaki ketika meminang calon istrinya perlu mengetahui nasab tersebut. 

4. Setara Hartanya


Rasulullah juga menganjurkan agar memilih pasangan hidup yang setara dalam agama dan status sosialnya. Tidak dipungkiri banyak pernikahan yang tidak langgeng karena perbedaan ini. Salah satu hikmah dari anjuran ini adalah kesetaraan dalam agama dan kedudukan sosial dapat menjadi faktor kelanggengan rumah tangga.

Pada zaman Nabi hal ini pernah terjadi, dimana   Zaid bin Haritsah radhiyallahu ‘anhu dari kalangan biasa dinikahkan dengan Zainab binti Jahsy radhiyallahu ‘anha.  wanita terpandang dan cantik. Hasilnya  pernikahan mereka pun tidak berlangsung lama. Namun dari keempat kriteria ini faktor agama lah yang seharusnya di dahulukan. Wallahu a'lam bishawab

5. Bibit Bobot Bebet


Orang Jawa memiliki Filosofi dalam memilih jodoh yakni berdasarkan bibit bobot bebet. Menurut pakar parenting dan penggagas Gerakan Indonesia Strong From Home, Ayah Edy, konsep tersebut penuh kearifan dan masih bisa diterapkan hingga sekarang.

Bibit merupakan cara seseorang memilih pasangan dengan melihat faktor genetik atau keturunannya, bukan hanya soal pewarisan karakter fisik tetapi juga sifat dasar. Seperti misalnya sifat pendiam, cerewet, dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat hasil warisan generasi sebelumnya.

Sementara itu, bobot merupakan kualitas lahir batin seseorang seperti potensi yang dimiliki. Menurut Ayah Edy, cara menilai bobot pasangan adalah dengan memperhatikan ketika ia berbicara, apakah ia memiliki visi, tujuan dan rencana hidup.

Sedangkan Bebet adalah asal usul keluarga. Beberapa orang mengatakan di dalamnya termasuk juga status sosial, martabat dan kekayaan keluarga tersebut. Namun di dalam buku 238 halaman ini, Ayah Edy juga menambahkan yang jauh lebih penting dari itu adalah melihat latar belakang keluarga: Apakah keluarga calonmu termasuk keluarga baik-baik dan bagaimana pula pola pengasuhan yang mereka terapkan pada calonmu?

6. Keseriusan


Bila perilakunya tak menunjukkan keseriusan, berarti dia jelas bukan soulmate. Tak ada gunanya dipertahankan. Ada beberapa hal untuk mengukur keseriusan pasangan diantaranya yaitu tepat janji, berani bertemu orangtua, dan membuat rencana yang jelas.

7. Kecocokan


Kecocokan adalah kunci untuk menjalin hubungan pernikahan yang awet dan bahagia. Sebelum kamu memutuskan cocok atau tidak, coba periksa jauh ke dalam hatimu benarkah kamu merasa cocok dan menerima kebiasaan buruk atau kekurangannya serta jangan berharap dia kelak akan berubah.

"Jangan buru-buru berkata cocok hanya karena wajahnya tampan atau cantik, padahal kamu belum benar-benar mengenalnya. Ingatlah, ketampanan dan kecantikan akan pudar. Yang abadi adalah kecocokan dan kebaikan," tulis Ayah Edy di dalam bukunya yang dipublikasikan pada Juli 2017.

8. Perhatikan Kode-Kodenya


Menurut pria yang juga praktisi pendidikan anak, untuk mengenali soulmate ada tanda-tanda atau kode yang bisa kamu 'baca'. Selain tanda-tanda fisik seperti harus putih atau berhidung mancung, kode untuk menemukan belahan jiwamu juga bisa berupa cara bicara, tatapan mata, atau bahkan sikap yang cool maupun humoris dan suka bercanda.

"Istri saya misalkan, dia tertarik pada saya karena menurutnya saya lucu. Jangan abaikan selera pribadi. Coba tanya pada diri sendiri, kriteria apa yang kamu inginkan dari calon suami/istrimu?," imbuh Ayah Edy.

9. Mendukung Rencana Kehidupanmu


Belahan jiwamu cuma satu dan dia adalah orang yang akan mendukung impianmu. Bila orang yang sedang dekat denganmu saat ini justru menentang life plan atau cita-cita hidup kamu, besar kemungkinan dia bukan belahan jiwamu.

"Dalam memilih soulmate,jangan hanya berpedoman pada cinta. Cinta itu buta. Rasa cinta biasanya akan hadir bila kamu kerap menghabiskan waktu bersama seseorang," tulis Ayah Edy.

10. Dengarkan Kata Hati Bukan Kata Orang Lain


Ketika kamu bersama soulmatemu, hati akan tenang. Kamu akan merasa cocok dan nyaman dengan dia. Menurut Ayah Edy, jangan pernah memaksakan diri menikah dengan seseorang hanya karena terpaksa atau desakan orangtua dan lingkungan.


Nah kalau kamu sudah mengerti pilihlah pasanganmu yang lebih baik agar kelak bisa membahagiakanmu yang bukan hanya sekejap saja tapi sampai akhir hayat bisa bahagia.
jika masih ada pertnyaan silahkan kirim email ke saya .ok!

2 comments:

  1. Great weblog here! Also your site so much up very fast!
    What host are you the use of? Can I get your affiliate
    link in your host? I want my site loaded up as fast as yours lol

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you.
      lol..you can joining with blogger so that like me.

      Delete

thank you for reading of my blog

Makanan dan Minuman yang Hits, tren dan terpopuler membuat Indah citrarasa

Makanan dan Minuman Kuliner yang terkini, Hits, dan terpopuler Membuat indah citarasa Layaknya fashion dan kecantikan, dunia kuliner j...