Thursday, October 24, 2019

Makanan dan Minuman yang Hits, tren dan terpopuler membuat Indah citrarasa


Makanan dan Minuman Kuliner yang terkini, Hits, dan terpopuler Membuat indah citarasa

Layaknya fashion dan kecantikan, dunia kuliner juga memiliki tren tersendiri.
Beberapa tahun yang lalu, mie instan pedas Samyang sempat mendominasi dunia kuliner Tanah Air. Ketenarannya disusul dengan maraknya kedai yang menjadikan kue cubit setengah matang sebagai menu primadona.
Makanan tradisional khas Indonesia ini langsung naik kelas jadi camilan seharga puluhan ribu. Kue cubit didandani dengan sederet topping kekinian. Seperti nutella, oreo, fruit loops, hingga ovomaltine.
Setelah itu, muncul martabak kekinian yang tak kalah gaul. Martabak delapan rasa namanya. Aneka warung martabak yang sudah lama berdiri pun tak mau ketinggalan tren dengan ikut menciptakan kreasi ini.
Martabak delapan rasa adalah martabak bundar yang toppingnya terdiri dari delapan slice rasa yang berbeda. Seperti ovomaltine, nutella, Kit Kat, oreo, red velvet, Cha Cha, dan masih banyak lagi. Super nikmat.
Namun perputaran tren makanan kekinian di Tanah Air telah bergeser cukup jauh. Kini, minuman santai seperti kopi dan thai tea justru mendominasi tren kuliner Ibukota.
Makanan dan minuman apa saja sih, yang sedang hits di Jakarta? Ini dia daftarnya!



  •          Es Kopi Susu

Kalau minuman yang satu ini, agaknya sudah tak perlu lagi diragukan popularitasnya. Lebih dari puluhan kedai kopi penjual es kopi susu muncul bak jamur di musim hujan.
Mulai dari yang terjangkau seharga belasan ribu hingga yang mahal, semua ada. Sederet kedai es kopi susu yang terkenal adalah Toko Kopi Tuku, Animo, Kopi Itu Kata, Sagaleh, hingga Dua Coffee.
Rasa pahit dan segar segelas es kopi susu sempurna dijadikan sebagai pelepas dahaga di siang hari.

Makanan dan Minuman Kuliner yang terkini, Hits, dan terpopuler Membuat indah citarasa
Kopi Susu


  •           Pisang Nugget

Ini dia camilan hits yang sedang membanjiri timeline media sosial kamu!
Sejatinya, pisang nugget merupakan potongan pisang goreng yang kulitnya dibalut dengan tepung roti renyah. Persis layaknya chicken nugget yang sering kamu jumpai.
Biasanya, pisang nugget dijual dengan aneka topping kekinian yang menggiurkan. Seperti lelehan cokelat, parutan keju, lelehan nutella, ovomaltine, greentea, dan masih banyak lagi.
Digigit saat masih panas, kenikmatan pisang nugget yang meleleh di dalam mulut dijamin akan membuat kamu ketagihan! Rata-rata, pisang nugget dijual mulai dari Rp 15 ribu hingga Rp 30 ribuan, tergantung topping yang kamu pilih.


Makanan dan Minuman Kuliner yang terkini, Hits, dan terpopuler Membuat indah citarasa
Pisang Nugget

  •           Salted Egg Chicken

Kalau makanan yang satu ini, sudah bertengger cukup lama di puncak tren kuliner hits Tanah Air. Adalah Salted Egg Chicken atau ayam telur asin.
Menu ini terdiri dari potongan ayam atau chicken fillet empuk yang digoreng tepung. Pada bagian luarnya, salted egg chicken bermandikan saus telur asin yang gurih dan nikmat.
Salted egg chicken biasanya disajikan sepaket dengan nasi putih panas dan telur mata sapi. Dijual dengan porsi yang pas, menu ini sukses menggaet banyak penggemar.
Ada banyak toko online dan offline yang menjual menu ini. Seperti Salt Inc, Eatlah, SEC Bowl, Sunny Fat Day, dan masih banyak lagi.
Rata-rata menu ini dijual seharga Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribuan.

Makanan dan Minuman Kuliner yang terkini, Hits, dan terpopuler Membuat indah citarasa
Salted Egg Chicken

  •            Thai Tea

Minuman asal Thailand ini entah bagaimana caranya berhasil menjadi jawara tren minuman Tanah Air. Yang terjangkit virusnya tak hanya Jakarta, namun juga kota-kota besar Indonesia lainnya.
Thai tea sendiri terbuat dari seduhan teh yang dicampur susu ketal manis atau susu evaporasi yang nikmat. Racikan thai tea yang masih hangat kemudian dicampurkan ke dalam segelas es batu segar. Tiada duanya!
Pemain Thai Tea yang sukses menghebohkan tren ini adalah Dum Dum dan Chapayom. Minuman ini dijual sekitar Rp 20 ribuan.
Satu tren thai tea yang mulai mendominasi adalah dua minuman yang disajikan dalam satu gelas yang sama. Pas untuk dinikmati berdua!

Makanan dan Minuman Kuliner yang terkini, Hits, dan terpopuler Membuat indah citarasa
Thai Tea


  •            Egg Cheesetart

Siapa yang tak menyukai keju?
Tingginya minat orang-orang terhadap keju agaknya berperan besar dalam menentukan keberhasilan camilan ini.
Banyak bakery berlomba-lomba meluncurkan menu egg cheesetart masing-masing. Namun yang paling terkenal adalah Paul dan Hokkaido Baby. Selain itu, ada Breadlife, Ezo Cheesecake, dan Maquis.
Cake bertema keju lainnya yang tak kalah populer adalah Uncle Tetsu dan Fuwa Fuwa. Hanya saja, teksturnya berupa pillow cake atau bolu lembut yang lumer di mulut.
Rata-rata egg cheesetart dijual seharga Rp 30 ribuan, sedangkan Uncle Tetsu berada di angka Rp 80 ribuan.

Makanan dan Minuman Kuliner yang terkini, Hits, dan terpopuler Membuat indah citarasa
Egg Cheesetart

  •            Bola Ubi Kopong

Camilan jadul asli Indonesia ini kini menjelma jadi kudapan lucu dan menggemaskan. Semua berkat bentuk lucunya yang bulat sempurna.
Sesuai namanya, bola ubi kopong sama sekali tak memiliki isi, alias kosong. Rasa manis dari kulit renyah dan kenyal jadi daya tarik utama camilan ini.
Biasanya, camilan ini bisa kamu temukan di gerobak atau kedai mobil pinggir jalan. Tak sedikit pula yang dijual di kantin atau pujasera makanan.
Bola ubi kopong yang hits di Jakarta adalah Bollo.id, Bobi.bolaubi, dan masih banyak lagi. Harganya pun sangat terjangkau, berkisar Rp 500 hingga Rp 2000an. Jika kamu membelinya secara online, untuk 10 bola ubi bisa dihargai Rp 25 ribuan.

Makanan dan Minuman Kuliner yang terkini, Hits, dan terpopuler Membuat indah citarasa
Bola Ubi Kopong


  •            Jus Mangga Kekinian

Kamu pasti tak asing lagi dengan minuman oranye yang mendadak muncul di mana-mana ini. Adalah jus mangga kekinian yang disajikan lengkap dengan whipped cream dan potongan mangga nan segar dan manis.
Semuanya terbuat dari mangga asli. Super kental dan menyegarkan!
Jus mangga yang paling fenomenal adalah King Mango. Sejak dibuka beberapa bulan lalu, King Mango selalu disebut pembeli setiap saat. Bayangkan saja, antriannya selalu mengular hingga membuat setiap pembeli harus antri hingga dua jam!
Segelas King Mango dibanderol seharga Rp 50 ribu
Saking fenomenalnya, outlet minuman asal Thailand ini membuat industri kuliner Tanah Air jadi latah. Kini, ada sangat banyak outlet minuman serupa yang hadir dengan harga terjangkau. Sudah pernah mencobanya?

Makanan dan Minuman Kuliner yang terkini, Hits, dan terpopuler Membuat indah citarasa
Jus Mangga Kekinian


  •           Sate Taichan

Kuliner yang satu ini terkenal bersarang di kawasan Senayan. Sate Taichan sendiri sudah terkenal kelezatannya sejak dua tahun lalu.
Makanan ini sejatinya terdiri dari potongan daging ayam empuk terbalutkan racikan bumbu gurih khas Taichan yang terbuat dari garam dan jeruk nipis.
Sate ini disajikan polos tanpa bumbu kecap ataupun kacang dan dinimati bersama sambal super pedas dan lontong.


Makanan dan Minuman Kuliner yang terkini, Hits, dan terpopuler Membuat indah citarasa
Sate Taichan

Tuesday, September 3, 2019

ternak ayam kampung Kediri, Tulungagung, Blitar, Nganjuk. dan sekitarnya


Langkah Sukses Beternak Ayam Kampung

Kebiasaan cara ternak ayam tradisional di perkampungan pada umumnya adalah peternak membuat kandang sekedarnya, memberi pakan pun seadanya dan setelah itu membiarkan ayam-ayamnya berkeliaran bebas. Nanti, begitu sore menjelang matahari terbenam, ayam-ayam itu pulang kandang.
Kebiasaan seperti itu, mirip seperti dilakukan oleh petani padi bernama Agus Sukirman. Setiap pagi selepas subuh, ia memberi makan ayam Bangkoknya di kandang seluas 2 x 3 meter.
Makanan yang ia siapkan berupa campuran dedak dan nasi atau sayuran sisa dapur untuk sekitar 25 ekor ayamnya. Termasuk di antaranya 4 indukan betina dan 1 ekor jantan. Lainnya anak-anak ayam usia 4 – 7 bulan. Setelah itu, ayam-ayam ia lepas bebas untuk cari makan sendiri di pekarangan.
·         Cara Tradisional Tidak Menguntungkan
Apa yang dilakukan Agus, dijalani oleh ribuan atau bahkan ratusan ribu petani lainnya di Indonesia. Beternak ayam ala kadarnya karena banyak kendala, mulai dari ketersediaan lahan, pakan yang mahal dan keterbatasan informasi yang dimilikinya atau memang ternak cuma sekedar sambilan saja.
Jadi wajar saja jika hasilnya juga apa adanya alias tidak bisa buat sandaran kebutuhan ekonomi keluarga.
Padahal, jika mau ditekuni lebih serius lagi, hasilnya sangat menjanjikan. Hitungan sederhananya begini. Seekor ayam betina dalam setahun bisa menetaskan telurnya minimal 5 kali.
Jika dirata-rata sekali menetas ada 10 ekor, berarti ada 50 ekor anak ayam. Bagaimana jika punya 10, 30 atau 60 indukan betina?
Bahkan sekarang ini, kian banyak peternak pemula yang memulai usaha ternak pembesaran ayam kampung dengan langsung membeli anak ayam yang baru menetas atau DOC.
Cara ini lebih efektif ketimbang pelihara indukan. Harus menunggu indukan bertelur, mengeram dan menetas.
·         Cara Ternak Ayam Kampung Yang Efektif
Untuk bisa berhasil dalam beternak ayam kampung, ada beberapa aspek yang harus dikuasai, yakni proses produksi dan pemasaran. Dalam proses produksi, ada beberapa poin penting yang harus dipikirkan, yaitu pengadaan bibit/anak ayam, sistem perkandangan dan perawatan.

Kemudian untuk pemasaran, penting juga mempertimbangkan sistem pemasaran dan bentuk akhir produk yang akan dipasarkan. Mari kita urai satu per satu.
1.      Pengadaan Bibit/Anak Ayam
langkah beternak ayam kampung
Untuk peternakan yang efektif, anak ayam bisa didapat dengan membeli DOC (Day Old Chicken) / anak ayam yang baru menetas. Cara lain dengan menetaskan sendiri menggunakan mesin penetas.
Jika pilihannya adalah membeli DOC ayam kampung, pertimbangkan jumlah yang hendak anda beli dengan luasan kandang pembesaran yang anda punya. Jangan lupa pula pertimbangkan aspek modal karena ini berkaitan dengan belanja pakan. Cara ini lebih efektif ketimbang menetaskan sendiri.
Untuk menetaskan sendiri, berarti terlebih dulu anda harus mempunyai telur. Ini bisa didapat dari induk ayam betina yang anda punya atau membeli dari peternak lain.
Kelemahan cara ini adalah, anda akan direpotkan dengan urusan pengadaan telur dalam jumlah tertentu dan harus memiliki mesin penetas telur.
Di luar pilihan membeli DOC atau menetaskan telur sendiri, yang perlu anda pertimbangkan juga adalah pemilihan jenis bibit anaknya ayamnya.
Karena anak ayam sekarang ada beragam jenis, mulai dari ayam Jawa Super (Joper) sampai ayam kampung biasa. Ayam Joper diklaim punya kualitas pertumbuhan yang baik karena lebih cepat besar. Ayam kampung biasa, juga punya pasar yang bagus karena sudah dikenal luas oleh masyarakat.
2.      Pemilihan Jenis Kandang Ayam
tips beternak ayam
Hal selanjutnya yang perlu anda siapkan adalah kandang. Jenis atau model kandang yang umumnya dipakai para peternak ayam kampung ada 3 macam;
Sistem ren
Postal
Baterai
1.      Sistem Ren
Model ini efektif untuk peternakan ayam kampung. Untuk model ini, kandang memiliki 2 bagian, yakni area untuk pengumbaran dan area berteduh.

Lazimnya, luas area pengumbaran 2/3 dari luas kandang. Sisanya adalah area untuk berteduh.
2.      Kandang Postal
Sekedar informasi, selain kandang sistem ren yang lebih cocok untuk ayam kampung, ada jenis kandang lain, yaitu kandang postal. Lazimnya dipakai untuk ayam potong/pedaging.
Beberapa peternak ayam kampung juga menggunakan jenis ini karena peternaknya berorientasi pada ayam kampungnya sebagai ayam potong/pedaging.
Model ini ada 2 jenis, yakni postal litter dan postal panggung. Postal litter beralaskan tanah liat yang dilapisi sekam dan kapur.
Fungsi alas untuk menyerap kotoran agar lantai tidak mudah basah. Sedangkan kapur untuk mencegah berkembangbiaknya penyakit akibat kotoran.
Sedangkan postal panggung, kandang dibuat model panggung dengan ketinggian lantai dasar kandang dengan tanah sekitar 2 meter.
Tujuannya agar kotoran ayam jatuh ke tanah sehingga ayam tidak bersentuhan langsung dengan banyak kotoran.
3.      Kandang Baterai
Kandang ini dibuat bertingkat 3 – 4 lantai di mana dalam satu sekat/kotak persegi terdiri satu ayam. Sedangkan lantai dibuat miring ke depan. Kandang sistem ini dipakai untuk peternak ayam petelur.
Dengan lantai miring ke depan, telur akan menggelinding sehingga tidak terinjak ayam. Lantai dari bambu yang disusun dengan jarak 1 – 2 cm agar kotoran jatuh. Bisa juga menggunakankawat kasa.
3. Perawatan/Pembesaran
Dalam perawatan ini, peternak harus menyiapkan pakan ternak berkualitas baik dan obat-obatan alami atau obat kimia.

Untuk menekan biaya produksi, anda sebagai peternak pemula mesti menyiapkan pakan ternak alami, seperti dedak dan sayuran seperti daun pepaya atau daun lamtoro yang sudah lazim dipakai peternak karena kandungan nutrisi dan zat lain yang berguna bagi kesehatan ayam.

Pemberian pakan diberikan 3 kali sehari dengan komposisi pakan dari pabrik (voor) dan pakan alternative seperti dedak dan sayuran sebagai campuran.

Pakan campuran ini biasa diberikan ketika ayam sudah berusia 2 – 3 bulan ke atas. Sebaiknya, untuk usia 1 – 21 hari diberikan murni pakan dari pabrikan untuk memacu pertumbuhan yang sehat dari anak ayam.
Berkait dengan penyediaan obat-obatan sebagai alternatif jika ayam sakit, cara terbaik untuk menekan angka kematian dengan selalu menjaga kebersihan kandang.
4. Pemasaran
Bagian akhir yang menunjang kesuksesan anda dalam beternak ayam kampung adalah pemasaran. Untuk peternakan tadisional, peternak biasanya menjual langsung ayamnya ke pasar atau ke pedagang ayam keliling.
Cara itu kurang menguntungkan, terutama jika menjualnya ke pedagang keliling atau penadah karena penadah juga mesti mendapat untung jualan.
Akan lebih efektif jika anda menjualnya ke pelanggan langsung, misalnya dengan pengusaha rumah makan dan sebagainya yang membutuhkan daging ayam dalam kegiatan usahanya.

dikami juga bisa menerima pesanan telur ayam kampung harga murah dan ayam harga murah.

minta bisa wa di nomor dibawah ini.


KLIK GAMBAR UNTUK KIRIM PESAN VIA WA



Tuesday, April 23, 2019

Ilmu kealaman dasar, nilai , moral dan hukum


Kehidupan manusia tak dapat dipisahkan dengan nilai, moral dan hukum. Bahkan persoalan kehidupan manusia terjadi ketika tidak ada lagi peran niali, moral dan hukum dalam kehidupan. Nilai-nilai menjadi landasan sangat penting yang mengatur semua perilaku manusia. Nilai menjadi sumber kekuatan dalam menegakkan suatu ketertiban dan keteraturan sosial. Demikian hal, moral sebagai landasan perilaku manusia yang menjadikan kehidupan berjalan dalam norma-norma kehidupan yang humanis-religius. Kekuatan hukum menjadi kontrol dalam mengatur keadilan akan hak dan kewajiban setiap manusia dalam menjalankan peran-peran penting bagi kehidupan manusia. Peran nilai, moral maupun hukum menjadi bagian penting bagi proses pembentukan karakter suatu bangsa.
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa mampu :
1.      Membedakan pengertian nilai, moral dan hukum
2.       Mendeskripsikan peran nilai, moral dan hukum dalam kehidupan manusia
3.      Menganalisis perubahan nilai, moral dan hukum dalam kehidupan
4.       Menjelaskan peran nilai dalam pembentukan karakter manusia.
5.      Menganalisis masalah pembentukan karakter bangsa.
Perilaku manusia terkait dengan nilai. Bahkan nilai menjadi aspek penting yang dibutuhkan oleh manusia. Menurut Robert M.Z. Lawang, nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas, yang berharga, yang mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki nilai itu perilaku sosial dari orang yang memiliki nilai itu. Sedangkan menurut Pepper, sebagaimana dikutip oleh Munandar, menyatakan bahwa batasan nilai dapat mengacu pada berbagai hal seperti minat, kesukaan, pilihan, tugas, kewajiban agama,
kebutuhan, keamanan, keengganan dan hal-hal yang berhubungan dengan perasaan dan orientasi seleksinya (Irene, 1993:21).
Nilai mempunyai berbagai makna, sehingga sulit untuk menyimpulkan secara komprehensif makna nilai yang mewakili dari berbagai kepentingan dan berbagai sudut pandang, tetapi ada kesepakatan yang sama dari berbagai pengertian tentang nilai yakni berhubungan dengan manusia, dan selanjutnya nilai itu penting. Untuk melihat sejauhmana variasi pengertian nilai tersebut, terutama yang terkait dengan pendidikan, di bawah ini ada beberapa definisi yang diharapkan berbagai sudut pandang (dalam Elly,2007:120)
1.      Menurut Cheng (1955): Nilai merupakan sesuatu yang potensial, dalam arti terdapatnya hubungan yang harmonis dan kreatif, sehingga berfungsi untuk menyempurnakan manusia, sedangkan kualitas merupakan atribut atau sifat yang seharusnya dimiliki .
2.      Menurut Frakena, nilai dalam filsafat dipakai untuk menunjuk kata benada abstrak yang artinya “keberhargaan” (worth) atau “kebaikan” (goodness) dan kata kerja yang artinya suatu tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai atau melakukan penilaian.
3.      Menurut Lasyo, nilai bagi manusia merupakan landasan atau motivasi dalam segala tingkah laku atau perbuatannya.
4.      Menurut Arthur w.Comb, nilai adalah kepercayaan-kepercayaan yang digeneralisir yang berfungsi sebagai garis pembimbing untuk menyeleksi tujuan serta perilaku yang akan dipilih untuk dicapai.
5.      Menurut John Dewey , value is object of social interest
Sosiologi tidak berbicara tentang nilai itu sendiri, tetapi lebih menekankan sejauh mana suatu nilai akan mempengaruhi perilaku seseorang dan hubungannya dengan orang lain (Irene, 1993:21). Menurut Prof. Dr. Notonegoro, membagi nilai menjadi 3 yakni:
1.      Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia.
2.      Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan kegiatan dan aktivitas.
3.      Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Nilai kerohanian ini dapat dibedakan atas 4 macam yakni:
1.      Nilai kebenaran yang bersumer pada unsur akal.
2.      Nilai keindahan yang bersumber pada unsur rasa indah.
3.      Nilai kebaikan atau nilai moral, yang bersumber pada unsur kodrat manusia.

4.       Nilai religius, yang merupakan nilai ketuhanan, kerohanian yang tertinggi dan mutlak.
Dengan demikian, nilai itu tidak hanya sesuatu yang berwujud benda material saja, akan tetapi juga sesuatu yang tidak berwujud benda material. Bahkan sesuatu yang bukan benda material itu dapat menjadi nilai yang sangat tinggi nilainya (Irene, 1993:21). Nilai rohani tidak dapat diukur dengan menggunakan alat-alat pengukur (misalnya: meteran, timbangan); tetapi diukur dengan “budi nurani manusia”. Oleh karena itu, sangatlah sulit dilakukan apalagi kalau perwujudan budi nurani yang universal (Irene, 1993:22). Bagi manusia nilai dijadikan landasan, alasan atau motivasi dalam segala perbuatannya. Dalam pelaksanaannya, nilai-nilai dijabarkan dalam bentuk norma atau ukuran normatif, sehingga merupakan suatu perintah/keharusan, anjuran atau merupakan larangan, tidak diinginkan atau celaan. Segala sesuatu yang mempunyai nilai kebenaran, keindahan, kebaikan dan sebagainya, diperintahkan/dianjurkan. Sedangkan segala sesuatu yang sebaliknya (tidak benar, tidak indah, tidak baik dan sebagainya), dilarang/tidak diinginkan atau dicela. Dari uraian di atas, jelas bahwa nilai berperan sebagai dasar pedoman yang menentukan kehidupan setiap manusia (Irene, 1993:22).
Robert M. William (1982) memberikan perumusan yang jelas tentang adanya empat buah kualitas tentang nilai-nilai, yaitu:
1.      Nilai mempunyai sebuah elemen konsepsi yang lebih mendalam dibandingkan dengan hanya sekedar sensasi, emosi, atau kebutuhan. Dalam hal ini nilai dianggap sebagai abstraksi yang ditarik dari pengalaman-pengalaman seseorang.
2.      Nilai-nilai menyangkut atau penuh semacam pengertian yang memiliki suatu aspek emosi.
3.      Nilai-nilai bukan merupakan tujuan konkrit dari suatu tindakan, tetapi mempunyai hubungan dengan tujuan, sebab nilai-nilai sebagai kriteria dalam memiliki tujuan- tujuan. Seseorang akan berusaha mencapai segala sesuatu yang menurut pandangannya mempunyai nilai-nilai.
4.      Nilai-nilai mempunyai unsur penting, dan tidak dapat disepelekan bagi orang yang bersangkutan. Dalam kenyataan nilai-nilai berhubungan dengan pilihan,
5.       dan pilihan merupakan prasyarat untuk mengambil suatu tindakan.
Dalam kajian sosiologi, yang dimaksud dengan sistem nilai adalah nilai inti (score value) dari masyarakat. Nilai inti ini diikuti oleh setiap individu atau kelompok yang berjumlah besar. Warga masyarakat betul-betul menjunjung tinggi nilai itu sehingga menjadi salah satu faktor penentu untuk berperilaku. Bahkan menurut William (1980), sistem nilai itu tidak tersebar secara sembarangan, tetapi menunjukkan serangkaian hubungan yang bersifat timbal balik, yang menjelaskan adanya tata tertib di dalam suatu masyarakat.
Adanya sistem nilai budaya yang meresap dan berakar kuat di dalam jiwa masyarakat, maka akan sulit diganti atau diubah dalam waktu singkat. Mungkin anda pernah mendengar pepatah “banyak anak banyak rejeki”. Sistem nilai ini begitu diyakini oleh sebagian besar masyarakat kita dulu, sehingga pelaksanaan program KB yang menginginkan keluarga kecil bahagia barulah tampak berhasil sekitar 20 tahun kemudian. Menurut Koentjoroningrat suatu sistem nilai budaya juga berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia (Irene, 1993:23).
Hakikat adalah unsur yang harus/wajib ada untuk adanya Sesuatu. Sulit dipahami jika tidak diberi contoh. Misalnya, apa yang membuat kita tahu bahwa benda itu adalah buku tulis? Yang paling utama adalah adanya kertas, yang kedua yaitu kertas yang terjilid dengan rapi. Nah kertas itu yang merupakan unsur utama dari sebuah buku.
Nilai cenderung bersifat tetap, tetapi yang berubah adalah penilaian oleh manusia. Oleh karena itu tidak tepat dikatakan bahwa ada pergeseran nilai karena nilai tidak pernah bergeser. Yang bergeser adalah persepsi atau penilaian manusia. Sebagai contohnya, Vincent Van Gogh adalah seorang pelukis yang dilahirkan di Zundert, sebuah kota di Belanda selatan pada tanggal 30 Maret 1853. Ia mati bunuh diri pada tanggal 28 Juli 1890. Kemiskinan dan karya seninya yang tidak diapresiasi merupakan penyebab kematiannya. Pada saat itu lukisan Van Gogh tidak memiliki arti apa pun di masyarakat, tetapi seratus tahun kemudian karyanya diagungkan, contoh lainya untuk lukisan Affandi peluksi dari Indoneia dihargai nilai lukisannya dengan harga relatif mahal dibandingkan saat ia nasih beliau masih hidup. Hal tersebut sebagai contoh bahwa nilai tidak berubah tetapi cara manusia dalam menilai bisa berubah. Coba Anda renungkan dengan mengamati nilai-nilai yang ada dalam kehidupan masyarakat kita.
Nilai tidak mudah dipahami jika lepas dari konteksnya. Oleh karena itu, pemahaman tentang nilai bersifat silmultan saja, tetapi harus dipahami secara holistik dan kontinue , sehingga problem yan akan diatasi atau dikaji memapaparkan persoalan nilai dalam berbagai dimensinya, sebagaimana dijelaskan oleh Frondizi memberikan yang melakukan pemilahan terhadap kualitas sesuatu, yaitu:
1.      Kualitas primer: Suatu hal utama yang membuat kenyataan sesuatu dan sifatnya harus (misalnya: bentuk, wujud, panjang, berat, tinggi [bisa diindera/material], akal [tidak bisa diindera/immaterial])
2.      Kualitas sekunder: Sesuatu yang menyertai kenyataan sesuatu (misalnya: warna, rasa, dan bau)
3.      Kualitas tersier: Sesuatu yang tidak dapat ditangkap oleh indera (misalnya: kharisma, rasa takut, bingung, keanggunan)
Ketiga kualitas ini bersatu menjadi sesuatu yang disebut sebagai Kualitas Gestalt. Dengan penyatuan tiga kualitas tadi, sesuatu bisa dibedakan, misalnya: mana orang yang baik hati, mana gitar yang suaranya merdu, mana kasur yang enak ditiduri, dan sebagainya. Kualitas Gestalt inilah yang menjadi ciri khas setiap objek. Contoh yang lebih konkrit lagi. Apa yang merupakan Kualitas Gestalt dari manusia? Pertama-tama harus dipilah dulu kualitasnya:
         Kualitas primer: manusia memiliki akal, karsa, dan rasa
         Kualitas sekunder: manusia memiliki bentuk, dan warna sehingga bisa diindera
         Kualitas tersier: manusia memiliki kejujuran, loyalitas, dedikasi, keberanian, dan sebagainya.
Menurut Robert M.Z. Lawang, norma diartikan patokan perilaku dalam suatu kelompok tertentu. Norma memungkinkan seseorang untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakannya itu akan dinilai oleh orang lain; dan norma ini merupakan kriteria bagi orang lain untuk mendukung atau menolak perilaku seseorang (Irene, 1993:23).
Ada berbagai macam jenis norma sosial, yang tak selamanya mudah diperbedakan satu sama lain. Oleh karena itu usaha-usaha untuk mengadakan klasifikasi yang sistematis
amatlah sukar. Seperti yang dijelaskan oleh Soetandyo Wignyosoebroto (1989), bahwa satu di antara usaha-usaha untuk memperbedakan norma-norma sosial atas dasar jenis sanksi yang mendasari kekuatan berlakunya. Walaupun para sosiolog mengakui adanya batas yang kurang jelas dari pengklasifikasian norma-norma sosial ini, akhirnya digolongkannya menjadi antara lain apa yang disebut “folkways'”,mores” dan “hukum”.
1)      Folkways
Folkways diartikan dari arti kata-katanya berarti tatacara (=ways) yang lazim dikerjakan atau diikuti oleh literatur-literatur sosiologi, folkways dimaksudkan untuk menyebutkan seluruh norma-norma sosial yang terlahir dari adanya pola-pola tingkah pekerti yang selalu diikuti oleh orang-orang kebanyakan - di dalam hidup mereka sehari- hari yang dipandang sebagai hal yang telah terlazim. Walaupun folkways semula hanya merupakan kebiasaan dan kelaziman belaka (yaitu sesuatu yang terjadi secara berulang- ulang dan ajeg di dalam realita), maka berangsur-angsur dirasakan adanya kekuatan yang bersifat standard, yang akhirnya secara normatif wajib dijalani. Misalnya praktek-praktek penggunaan tata bahasa dan perbendaharaan bahasa; berapa kali kita makan sehari; cara kita berpakaian; cara merawat dan membersihkan tubuh; cara mengucapkan salam dan lain sebagainya.
Dengan adanya folkways sebenarnya mempermudah tugas kita sebagai warga masyarakat, karena folkways sudah mempersiapkan petunjuk-petunjuk atau pedoman- pedoman (normatif) yang dibutuhkan oleh seseorang untuk menentukan cara apakah yang sebaiknya dipilih atau dikerjakannya. Sebagai contohnya, pada saat anda pergi kuliah akan berpakaian sopan dan rapi, tapi saat pergi ke pantai anda pun dengan bebas memakai celana pendek dan kaos. Folkways yang diikuti secara terus -menerus tidak hanya mempengaruhi kebiasaan-kebiasaan yang bersifat lahir, akan tetapi dapat juga berpengaruh pada kebiasaan-kebiasaan berpikir. Setiap warga masyarakat pada akhirnya akan berpikir untuk dapat mengetahui apa yang harus dilakukan masing-masing warga di dalam situasi- situasi tertentu. Perasaan aman dan pasti tentu akan dirasakan oleh masing-masing warga masyarakat, apabila folkways dipakai sebagai norma yang diterima dan dimengerti oleh warga-warga masyarakat.
Penyimpangan terhadap folkways tentu dapat terjadi pada masyarakat, misalnya: untuk pergi kuliah tidak lagi berpakaian sopan dan rapi, tapi memakai kaos singlet dan bersarung. Makan dengan tangan kiri dan sebagainya. Sebagai sarana pengontrol dan penentu keadaan tertib sosial, folkways pun memiliki sanksi-sanksi kepada pelanggarnya. Sanksi-sanksi folkways relatif tidak berat, dan sifatnya tidak formil, seperti misalnya: berupa ejekan, sindiran, pergunjingan dan olok-olok. Namun demikian, sanksi-sanksi ini dapatlah bersifat kumulatif jika pelanggaran terhadap folkways dilakukan secara terus- menerus. Pada akhirnya si pelanggar akan tersisihkan dari kontak-kontak sosial (Irene, 1993:24).
Folkways biasanya berlaku pada orang di dalam batas-batas tertentu. Ancaman- ancaman terhadap sanksi pelanggaran-pelanggaran folkways pun hanya akan datang dari kelompok-kelompok tertentu itu saja. Oleh karena itu, sanksi-sanksi informil yang mempertahankan folkways seringkali tidak terbukti tidak efektif kalau ditujukan kepada orang-orang yang tidak menjadi warga penuh dari kelompok pendukung folkways itu. Seperti contoh di bawah:
Seorang anak kota yang berdandan “menor” di tengah-tengah desa, walaupun dipergunjingkan dengan hebat oleh orang-orang sedesa, pastilah tidak akan merasa sakit hati atau terseinggung. Mengapa hal itu bisa terjadi? Tidak lain karena si anak kota itu secara fisik memang betul berada di desa, namun secara mental dan sosial masih menjadi orang kota.
2)     Mores
Dibandingkan dengan norma-norma folkways yang biasanya dipandang kurang penting, maka mores dipandang lebih esensiil bagi terjaminnya kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, mores selalu dipertahankan dengan ancaman-ancaman sanksi yang jauh lebih keras. Pelanggaran terhadap mores selalu disesali dengan sangat, dan orang selalu berusaha dengan amat kerasnya agar tidak melanggar mores.
Seperti halnya dijelaskan oleh Soetandyo Wignyosoebroto, kesamaan folkways dan mores terletak pada kenyataan bahwa kedua-duanya tidak jelas asal-usulnya, terjadinya tidak terencana, dasar eksistensinya tidak pernah dibantah, dan kelangsungannya, karena didukung oleh tradisi - relatif amatlah besar. Dijelaskan lebih lanjut, bahwa kesamaan antara folkways dan mores adalah sanksi-sanksinya bersifat informil dan komunal, berupa reaksi spontan dari kelompok-kelompok sosial di mana kaedah-kaedah tersebut hidup. Namun demikian, mores lebih dipandang sebagai bagian dari hakekat kebenaran, di mana sebagai norma secara moral dipandang benar.
Mores sering dirumuskan di dalam bentuk yang negatif berupa larangan keras atau sebagai hal yang dianggap tabu misalnya: larangan perkawinan antara saudara yang masih berdarah dekat. Larangan melakukan hubungan suami isteri yang tidak terikat tali perkawinan (berzina). Mores tidak hanya berupa larangan keras, tetapi juga mengatur perhubungan khusus antara dua orang tertentu; pada situasi tertentu; misalnya: seorang dokter dan pasien. Mores juga mengkaidahi secara umum sejumlah perhubungan- perhubungan sosial di dalam situasi-situasi umum. Sebagai contohnya, kita diharuskan bersikap jujur, rajin, bertanggung jawab dan sebagainya.
Berkembangnya masyarakat yang semakin heterogen dan kompleks menjadikan folkways dan mores tidaklah cukup untuk menciptakan keadaan tertib suatu masyarakat. Pada masyarakat yang agraris dan primitif untuk menciptakan keadaan tertib cukup dengan folkways dan mores saja. Karena pada situasi tersebut hubungan antara warga masih saling kenal; jumlah warga relatif sedikit; dan jarang mengadakan kontak dengan warga dari desa lain, akibatnya pelanggaran yang dilakukan oleh seorang warga dapat langsung diketahui dan mendpat perhatian. Namun demikian, adalah suatu kenyataan bbahwa tidak semua masyarakat dapat menegakkan ketertiban seperti cara yang dilakukan pada masyarakat yang masih terpencil dan terisolasi.
Mores memerlukan kekuatan organisasi peradilan agar pentaatannya bisa dijamin, maka segera itu bisa dipandang sebagai hukum. Sebagai hukum yang tidak tertulis dapatlah dikatakan sebagai hukum adat. Hukum tertulis merupakan perkembangan akhir dari bentuk norma-norma sosial yang bersifat formil. Badan peradilan yang bekerja dengan hukum dari waktu ke waktu mengalami perkembangan. Suatu organisasi politik yang hanya mengerjakan fungsi peradilan yakni menegakkan berlakunya kaedah-kaedah tertulis mulai kewalahan bila harus mengurusi berbagai ragam pelanggaran yang dilakukan banyak orang. Oleh karena itu, seiring dengan berlakunya norma hukum ini, bertambah pula fungsi organisasi politik yang membantu menegakkan hukum dalam menciptakan ketertiban masyarakat, seperti munculnya fungsi kepolisian.
Walaupun hukum senantiasa berkembang sesuai dengan kebutuhan hidup bermasyarakat; seperti hukum dagang, hukum pidana, hukum perdata, hukum perkawinan dan sebagainya; anda perlu ketahui juga bahwa mores dan folkways masih tetap efektif juga. Karena hukum biasanya dijiwai oleh semangat dan jiwa mores yang lama, yang mungkin sudah terangkat sebagai hukum tak tertulis atau pun hukum tertulis. Hukum tertulis merupakan hasil suatu perencanaan dan pikiran-pikiran yang sadar. Fungsi hukum tertulis memberikan pelafalan-pelafalan yang lebih tepat dan tegas yang pelaksanaannya mempunyai kekuatan-kekuatan formal.

Makanan dan Minuman yang Hits, tren dan terpopuler membuat Indah citrarasa

Makanan dan Minuman Kuliner yang terkini, Hits, dan terpopuler Membuat indah citarasa Layaknya fashion dan kecantikan, dunia kuliner j...